Blog Saya Belajar

Prinsip Etika Bisnis Ada 5 prinsip yang harus kita pahami dalam melakukan sebuah kegiatan bisnis. 1. Prinsip Kejujuran Prinsip pertama dan paling mendasar etika bisnis adalah kejujuran sebagai salah satu kunci sukses suatu usaha. Karena tanpa adanya kejujuran maka bisnis tidak dapat bertahan lama. Kita bisa menerapkan prinsip ini di segala kegiatan bisnis misalnya jujur kepada konsumen mengenai produk, jujur dalam bekerja sama dengan pihak lain dan masih banyak lagi. 2. Prinsip Keadilan Pada prinsip ini bermakna bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan lainnya. Jadi, semua orang yang terlibat dalam bisnis berhak memberikan kontribusi yang baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak yang ada di dalam sebuah bisnis memiliki kemampuan serta peran dalam memajukan sebuah usaha. 3. Otonomi Pada prinsip ini sebagai selaku pebisnis kita harus bisa mengambil keputusan dengan tepat dan adil serta bertanggung jawab pada keputusan tersebut. Setiap perusah

Tahapan Etika Bisnis 1. Tahap Makro (besar) Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sebuah sistem ekonomi secara total dan menyeluruh ke segala bidang. 2. Tahap Meso (menengah) Etika bisnis mempelajari persoalan etika dalam sebuah organisasi yang dapat diasosiasikan sebagai organisasi perusahaan, sertikat buruh, himpunan sebuah profesi, dan lain sebagainya. 3. Tahap Mikro (kecil) Etika bisnis memusatkan perhatian pada persoalan yang bersifat individual yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan ekonomi. Dalam tahap ini, mempelajari tanggung jawab etis seorang karyawan dan majikan, manajer dan bawahan, konsumen dan produsen, serta investor dan pemasok. Contoh Etika Bisnis: 1. Kasus Kota Sumedang Salah satu contoh kasus etika bisnis pernah terjadi di kota Sumedang. Di kota ini, bisnis yang dijalankan masih jauh dari kata etika. Jika dilihat lebih lanjut, banyak sekali bisnis-bisnis seperti pasar modern atau perusahaan yang berdiri tanpa menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis

     Di Jawa Tengah, tepat di desa kelahiran ayah saya terdapat adat Tedak Siten atau biasa di bilang Turun Bumi, adat ini merupakan  bentuk rasa syukur karena anak akan mulai belajar berjalan. Selain itu, upacara ini juga merupakan salah satu upaya memperkenalkan anak kepada alam sekitar dan juga ibu pertiwi. Saya tak mengalami secara langsung tapi saya juga memperhatikan proses tradisi tersebut yang di lakukan pada adik dan sodara saya yang berumur sekitar 8 bulan atau baru muncul tanda bisa jalan.      Prosesi yang dilakukan secara singkat dan sederhana dengan hanya melibatkan kakek saya dan keluarga besar saja,  ada pada bagian adik saya di masukan ke dalam kurungan ayam sederhana, tak lama setelahnya kakek saya memberikan pilihan wadah yang di isikan mainan, beras, dan uang kertas. pada bagian ini bisa di anggap sebagai jenis pekerjaa atau hobi atau masa depannya,  saat itu adik saya memilih uang kertas, lalu di akhiri dengan kakek saya menggendong dan mendoakan adik saya, untuk s